Jika Semangka Berongga Seperti Ini, Jangan Dimakan! Nanti Sakit!


Semangka Berongga, Pakai Pupuk Berbahaya!


Jaman sekarang tuh susah nyari makanan yang sehat, kebanyakan mengandung bahan kimia sintesis.

Giliran ada yang sehat (kayak buah dan sayuran), pasti disemprot pake pestisida. Makanya itu, kita kudu tiati dan selektif banget.

Nah, kali ini kita bakal ngomongin tentang buah semangka, yang dikenal sebagai buahnya surga. Kalo kamu termasuk orang yang doyan makan semangka, wajib pantengin issue ini sampe akhir.

Yawadah yuk, read on!

1. Udah pernah nyobain buah semangka, kan?


Sungguh terlalu kalo ada orang yang belom pernah makan buah semangka. Secara buah yang memiliki bahasa latin "citrulluss lanatus" ini gampang banget di temui di Indonesia, mulai dari pasar sampe supermarket, pasti menjual semangka.

2. Semangka adalah buah favorit banyak orang


Selain sehat, seger, rasanya juga manis. 

Jadi enggak heran kalo buah ini jadi favorit di kalangan masyarakat dunia. Apalagi pas musim panas, semangka adalah santapan paling tepat untuk mengusir dahaga.

3. Tapi kamu harus berhati-hati kalo mau membeli semangka


Yang perlu diwaspadai neh, ternyata ada beberapa buah semangka yang enggak layak untuk dikonsumsi terus-menerus.

Lha kok bisa, bukannya semangka itu bergizi yak?

Iyak, buah semangka emang mengandung gizi tinggi. Tapi banyak para petani yang menggunakan pupuk berbahaya untuk nyuburin tanaman semangka. 

Salah satunya pupuk yang mengandung forchlorfenuron. Pupuk ini berfungsi untuk memperbesar ukuran semangka hingga 20% dengan masa panen yang relatif lebih cepat

Dengan demikian, petani bakal meraup keuntungan yang lebih besar. Setidaknya itulah tujuan akhir perusahaan pembuat pupuk.

4. Ciri semangka yang mengandung forchlorfenuron: ukuran lebih besar dan memiliki warna biji yang putih tak berisi


Umumnya, buah semangka yang diberi pupuk forchlorfenuron cenderung memiliki ukuran yang lebih besar. Tapi hal ini gak berlaku mutlak, belum tentu semua semangka berukuran besar akibat pupuk tersebut.

Sedangkan biji putih tak berisi pada semangka yang sudah matang memang efek pupuk tersebut. Semangka tanpa forchlorfenuron akan memiliki biji berwarna hitam atau kecoklatan dan berisi.

5. Ciri lainnya, semangka memiliki rongga kosong di bagian inti buah


Ciri lain dari buah semangka yang diberi forchlorfenuron, biasanya memiliki rongga kosong berupa retakan di bagian inti buah. Hal ini dikarenakan proses pembesaran buah yang lebih agresif dalam waktu yang relatif lebih cepat. 

Semakin banyak forchlorfenuron digunakan dalam pemupukan, kemungkinan rongganya juga makin gede, karena adanya pembentukan gas di dalam buah yang memerlukan ruang.

6. Buah semangka yang mengandung zat kimia forchlorfenuron cukup berbahaya!


Environmental Protection Agency (EPA) atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa forchlorfenuron bersifat sitotoksik dan memicu gangguan kesehatan, diantaranya:

- Menyebabkan masalah pada kulit
- Jika tertelan menimbulkan toksisitas pernafasan
- Meningkatan lesi mortalitas 
- Menyebabkan masalah pada perut janin. Wanita hamil dilarang untuk mengonsumsi buah atau sayur hasil pemupukan dengan forchlorfenuron ini, sebab bisa meningkatkan risiko kelainan pada fungsi pencernaan janin.

Yang terbaik adalah, kembalilah pada produk pertanian dengan proses yang alami. Karena bagaimanapun, buah organik jauh lebih menyehatkan ketimbang buah hasil pemupukan bahan kimia sintesis.


 AGEN SBOBET

Subscribe to receive free email updates: