News Internasional ~ MIAMI - Seorang peterjun payung berpengalaman tewas setelah mengatakan kepada istrinya dia tak akan membuka parasutnya.
Vitantonio Capotorto (27) merekam sebuah pesan video untuk istrinya Costansa Litellini.
Dalam pesannya itu, Vitantonio mengatakan, dia akan pergi ke sebuah tempat yang indah sebelum melompat dari ketinggian lebih dari 4.000 meter menuju kematiannya.
Costansa (25), begitu mengetahui pesan "mengerikan" suaminya itu bergegas pergi ke pusat terjun payung di DeLand, Florida, AS dan meminta staf tempat itu agar menghentikan niat suaminya.
Seorang karyawan kemudian menghubungi pilot pesawat yang membawa Vitantonio, tetapi semua sudah terlambat. Sang peterjun payung sudah telanjur melompat.
Polisi kemudian melakuan pencarian dan menemukan tubuh pria itu di sebuah lapangan terbuka tak jauh dari landasan udara DeLand, tempat pusat terjun payung itu berada.
Polisi kemudian menyelidiki pesan Vitantonio itu. Di dalam rekaman video itu pria tersebut mengatakan dia akan terjun dari pesawat tetapi tak akan mengembangkan parasutnya.
"Saya akan pergi ke tempat yang indah," kata Vitantonio dalam rekaman video itu.
Manajer Skydive DeLand Mike Johnton kepada harian Daytona Beach News-Journal mengatakan, istri Vitantonio datang terlambat beberapa saat untuk menghentikan aksi suaminya itu.
Vitantonio, pria Italia yang tinggal di Florida, adalah seorang peterjun payung berpengalaman dan sudah melakukan lebih dari 600 kali terjun payung.
Akun media sosialnya memajang foto berbagai aksinya saat melakukan aksi terjun payung, terkadang dengan memasang kamera GoPro di helm yang dikenakannya.
Alasan Vitantonio melakukan aksi nekat ini belum diketahui, apalagi semua nampak normal saat pria itu naik ke pesawat terbang.
"Dia nampak sangat normal saat saya melihat dia sebelum lepas landas," kata Tara Richard, karyawan Skydive DeLand kepada polisi.
Sementara itu, juru bicara kepolisian DeLand Chris Graham mengatakan, pihaknya belum pernah menangani kasus bunuh diri yang dilakukan seorang peterjun payung.
Meski demikian kasus semacam ini pernah terjadi di Amerika Serikat.
Pada 2011, seorang peterjun payung berusia 60 tahun tewas setelah melepaskan parasutnya saat terjun di sebelah utara Albany, New York dari ketinggian hampir 2.500 meter.