Empat (4) Tanda Tanya Besar Jelang Derbi Manchester


MAJALAH BOLAManchester - Manchester United akan menjamu Manchester City pada laga pekan ke-16 Premier League, di Stadion Old Trafford, Minggu (10/12/2017). Pertandingan nanti diprediksi akan berlangsung sengit jika menilik materi pemain yang dimiliki kedua tim saat ini.

Akan tetapi, sejumlah pihak mengunggulkan Manchester City pada laga derby edisi ke-175 tersebut. Performa menawan skuat Pep Guardiola yang selalu menang dalam 14 laga beruntun di Premier League musim 2017-2018, merupakan salah satu alasannya.

Manchester City pun menempati posisi puncak karena mendulang 43 poin di klasemen sementara. Mereka unggul delapan angka dari Manchester United yang menghuni urutan kedua.

Kedua tim diprediksi akan menurunkan kekuatan terbaiknya pada laga nanti. Manchester United, misalnya yang hanya kehilangan Michael Carrick yang masih berkutat dengan cedera. Adapun Manchester City ditinggal Benjamin Mendy dan John Stones karena tengah menjalani perawatan pascacedera.

Menjelang dimulainya pertandingan antara Manchester United kontra Manchester City, Reuters melaporkan setidaknya ada empat pertanyaan besar. Berikut adalah ulasannya.

Apakah Jose Mourinho akan bermain bertahan di kandang?


Jose Mourinho menuai sorotan ketika Manchester United bermain 0-0 melawan Liverpool pada laga pekan kedelapan Premier League, di Stadion Anfield, 14 Oktober 2017. Sejumlah pihak mengkritik sang manajer karena menerapkan taktik bertahan dalam pertandingan tersebut.

Skema permainan serupa juga diterapkan Mourinho ketika bersua Arsenal, di Stadion Emirates, 2 Desember 2017. Namun, taktik pragmatis manajer Portugal itu berbuah manis karena menumbangkan tuan rumah 3-1.

Sejumlah pihak diberitakan mengimbau kepada Mourinho untuk mengubah gaya permainan, mengingat Manchester United memiliki materi skuat di atas rata-rata.

Akan tetapi, Mourinho diprediksi akan tetap menganut taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik saat bersua Manchester City. Anggapan itu mencuat karena Manchester United kehilangan Paul Pogba akibat akumulasi kartu sebagai pengatur ritme di lini tengah.

Siapakah yang akan mendominasi sisi sayap?


Sisi sayap dinilai berperan penting untuk mengeksploitasi pertahanan lawan saat lini tengah mengalami kebuntuan. Manchester United dan Manchester City disinyalir menyadari situasi itu dan diprediksi akan memaksimalkan para pemain yang menghuni sektor pinggir lapangan.

Kedua tim pun memiliki materi pemain yang bisa memberikan dukungan di sektor sayap. Manchester City, misalnya, diprediksi menurunkan Raheem Sterling dan Leroy Sane, yang akan disokong oleh bek sayap seperti Kyle Walker serta Fabian Delph.

Manchester United juga memiliki pemain-pemain di sektor sayap yang bisa mengubah keadaan seperti Marcus Rashford, Anthony Martial, Antonio Valencia, dan Ashley Young.

Menarik untuk dinanti, tim mana yang akan mendominasi lini sayap dan bisa menghadirkan dampak positif pada pertandigan nanti.

Apakah Manchester United bisa menghentikan Kevin De Bruyne?


Kevin De Bruyne menunjukkan kualitasnya sepanjang musim 2017-2018. Menurut statistik Premier League saat ini, dia merupakan satu- satunya pemain yang paling banyak menyentuh bola dalam sebuah pertandingan.

Gelandang 26 tahun itu pun mampu mendulang empat gol dan delapan assist dari 15 laga Premier League. De Bruyne lantas berdiri sejajar dengan rekannya David Silva di daftar klasemen sementara pendulang assist terbanyak di Premier League musim ini.

Bersua tim-tim besar Premier League, De Bruyne juga dapat diandalkan. Sang pemain mendulang masing-masing satu gol ketika melawan Chelsea dan Arsenal, serta dua assist kontra Liverpool.

Statistik menawan De Bruyne patut mendapat perhatian khusus dari Mourinho. Manchester United tentunya tidak ingin mengalami hasil buruk akibat pergerakan eks pemain Chelsea itu.

Bisakah Manchester United menggandalkan Romelu Lukaku?


Total 11 gol digelontorkan Lukaku dari 12 penampilan awalnya di berbagai kompetisi bersama Manchester Unite. Namun, dia perlahan tampil melempem karena hanya mendulang dua gol dari 12 laga terakhir.

Statistik negatif membuat sejumlah pihak mulai mempertanyakan kualitas Lukaku. Apalagi, eks bomber Everton itu memiliki statistik minor ketika bersua tim enam besar Premier League (Manchester City, Liverpool, Tottenham Hotspur, Arsenal, Manchester United, Chelsea).

Sejak dipermanenkan Everton musim 2014-2015, Lukaku tercatat hanya mendulang lima gol dari 39 laga ketika bersua keenam tim besar tersebut. Sang pemain lantas wajib mendulang gol saat melawan Manchester City untuk menepis semua keraguan.

 AGEN SBOBET

Subscribe to receive free email updates: