Jiromedia.com -Langkah Cyber Indonesia melaporkan Amien Rais ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan pernyataan ujaran kebencian terkait partai Allah dan partai setan dinilai sebagai langkah untuk membungkam Amien Rais yang selama ini dikenal kritis.
Selain itu, pelaporan tersebut sekaligus sebagai bentuk tekanan psikologis terhadap orang atau kelompok yang ingin melakukan kritik keras terhadap Pemerintah.
Demikian disampaikan Kordinator Komunitas Relawan Sadar (Korsa) Amirullah Hidayat kepada redaksi, Minggu (15/4).
"Tindakan pelaporan Amien Rais ini kami nilai dilakukan untuk menekan dan menciptakan ketakutan kepada orang-orang yang ingin mengkritisi pemerintahan Joko Widodo," kata Amirullah.
Amirullah menyimpulkan demikian karena setelah dikaji alasan pelaporan terhadap Amien tidak kuat, hanya gara-gara stetmen partai Allah dan partai setan.
Jika polisi memproses pelaporan terhadap Amien Rais ini, kata Amirullah, Korsa yang keluar dari barisan pendukung Jokowi karena Jokowi ingkar janji, tidak akan tinggal diam. Pihaknya akan mengkonsolidasikan semua kekuatan rakyat di seluruh Indonesia untuk melakukan perlawanan.
"Bahkan gerakan akan melebihi 212, sebab bila tindakan seperti ini dibiarkan maka akan sangat berbahaya bagi demokrasi dan kebebasan bicara di negeri ini," ujar tokoh muda Muhammadiyah ini.
Korsa sebagai paguyuban eks relawan Jokowi yang terlibat dalam memenangkan Joko Widodo pada Pilpres 2014, kecewa berat atas tindakan penegakan hukum di pemerintahan Jokowi, dimana penegakan hukum sebagai panglima mulai dikaburkan pelaksanaannya.
Hal itu dapat dilihat, menurut dia, dari kenyataan dimana bila kesalahan dilakukan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah maka akan cepat diproses, bahkan terkesan dipaksakan sehingga menjurus kepada upaya kriminalisasi. Salah satu contoh penangkapan tokoh-tokoh bangsa dengan tuduhan makar.
"Melihat kondisi ini, Korsa mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk memilih presiden baru pada Pilpres 2019 yang akan datang. Jika ingin mewujudkan hukum sebagai panglima dan hukum tegak dengan adil di negara ini," tegas Amirullah Hidayat.[rmol]