Dalam insiden tersebut 1 Unit mobil patroli di bakar massa, 1 unit mobil pelayanan rusak berat, 4 unit motor dinas dibakar, 9 motor sitaan rusak berat dan Kantor beserta peralatan komputer Polsek Bayah dalam kondisi rusak berat dan hancur.
Informasi yang berhasil dihimpun, kejadian berawal dari adanya penangkapan nelayan Binuangeun yang mengambil baby lobster (benur) oleh yang diduga anggota kepolisian berpakaian preman berkendara mobil jenis Avanza hitam.
“Satu orang nelayan berhasil di tangkap dan dimasukan ke dalam mobil, sementara itu ada dua nelayan berusaha untuk menghalang halangi petugas dan meminta agar melepaskan temannya yang ditangkap, namun oknum anggota polisi tersebut malah tancap gas dan langsung kabur,” terang seorang nelayan yang identitasnya minta dirahasiakan.
Lalu menurut dia, kejadian tersebut dilihat oleh teman nelayan lain hingga spontan massa nelayan bergerak bersama temen-temannya untuk melakukan aksi penyerangan ke Kantor Polsek Bayah.
Sementara itu, salah seorang korban tabrak lari, Herdi (40) nelayan asal Binuangeun yang tengah dalam perawatan di Puskesmas Bayah mengaku sebelum menabrak dirinya mobil avansa menabrak sebuah mobil pick up terlebih dahulu.”Saat kejadian saya sedang berjalan kaki. Tiba-tiba sebuah mobil Avansa warna hitam menabrak saya dari belakang dan langsung kabur. Ternyata Avansa tersebut sebelum nya juga telah menabrak sebuah mobil pick up,” jelasnya.
Kapolsek Bayah AKP, Sadimun hingga berita ini diturunkan, belum dapat dikonfirmasi.
Camat Bayah, A. Suyanto melalui pesan singkat Whats App sangat menyesalkan adanya insiden ini.”Saya meminta pelaku pengrusakan harus di tindak sesuai dengan aturan yang berlaku,”ujarnya.
Sumber : wartabanten