Cerita Penjual Kerupuk: Diamankan Densus 88 dan Akhirnya Dilepas

Jiromedia.com -Jejak penggeledahan aparat kepolisian di kediaman Arifin Jalan Kapi Sraba XI, Pakis, Kabupaten Malang, masih terlihat. Situasi yang tak pernah diimpikan Arifin, apalagi dirinya tak terbukti terkait pelaku teror dan itu berlaku juga bagi istrinya Ida.

Berawal dari penangkapan Ida, yang diketahui Arifin berada di kawasan Polres Sidoarjo, pagi kemarin. Pasca tengah hari, Densus 88 bersama personel dari Polres Malang Kota dan Polres Malang datang dan menggeledah rumah Arifin. 

Police line dipasang dalam radius sekitar 25 meter, hampir tiga jam lamanya penggeledahan diikuti Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, Wakapolres Malang Kompol Decky Hermansyah dan jajarannya. Warga pun berbondong-bondong menyaksikan penggeledahan yang belakangan diketahui mengamankan beberapa buku dari kediaman Arifin.

"Saat itu, saya dijemput dari tempat kerja (kantor pos Malang), dilakukan penggeledahan, karena istri saya diamankan di Sidoarjo, karena diduga terkait aksi teror," kata Arifin mengawali cerita saat berbincang dengan detikcom di rumahnya, Selasa (15/5/2018).

Geram dan marah saat itu berkecamuk dalam batin Arifin, betapa tidak, istrinya pamit akan mengantar ibunya berangkat umroh, sekaligus memeriksakan kerabat yang sakit terlibat terorisme. 

"Saya marah waktu itu, kenapa sampai ada seperti ini. Saya tidak bisa menghubungi istri saya, untuk mengetahui peristiwa yang sebenarnya. Jadi saya terpaksa mengikuti penggeledahan dan setelah itu dibawa ke Mako Brimob Pakis, hingga pukul 8 malam," tutur Arifin.

Selama interogasi, Arifin ditanya soal keseharian istrinya dan aktivitas sehari-hari. Arifin mengaku, saat itu menyampaikan hal yang sebenarnya, dia dan istrinya tak mungkin terlibat terorisme. "Saya dikatakan, bapak pegawai negeri, mestinya punya tanggung jawab. Bagaimana kegiatan istri," ungkap Arifin.

Sekitar pukul 20.00 Wib, Arifin dipulangkan dari Mako Brimobda Ampeldento, Pakis, Kabupaten Malang. Karena rumah masih dalam kondisi terpasang police line, Arifin terpaksa menginap di rumah kerabatnya. 

Baru pagi tadi, Arifin mendapatkan banyak telepon masuk dari istrinya. Karena masih dilanda rasa trauma, Arifin tak berani menghubungi balik. "Baru kerabat cerita kalau istri saya sudah dilepas dan tak terbukti. Memang saat kejadian istri saya berencana akan ke rumah sakit yang lokasi berdekatan dengan polres. Mungkin, karena bercadar, kemudian diamankan polisi, pagi itu. Siang mau dilepaskan tidak jadi, baru pukul 7 malam kemarin benar-benar dipulangkan," urainya.

Sampai hari ini, Arifin belum bertemu dengan Ida, istrinya. Keberadaan istrinya masih berada di rumah kerabatnya di Sidoarjo. Meski tenang istrinya tak terbukti terlibat terorisme, namun Arifin masih trauma dengan kejadian yang dialami. "Saya masih trauma," tandasnya.

Arifin adalah pekerja di kantor pos. Sedangkan istrinya, Ida, bekerja sebagai penjual kerupuk dan telur asin.(detikcom)

Subscribe to receive free email updates: