Begitu penilaian Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menanggapi kericuhan yang terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Cabang Salemba, Mako Brimob, Depok, Jawa Barat yang terjadi sejak Rabu (dinihari) hingga Kamis pagi tadi.
Ungkapan itu digunakan Fahri untuk menggambarkan bahwa di Mako Brimob memang sudah ada masalah sebelumnya.
"Di antaranya adalah perlakuan istimewa kepada Ahok. Selain itu, ternyata kata Polri justru penyebabnya (kericuhan) lebih sepele, yaitu soal makanan," ujarnya dalam akun Twitter @fahrihamzah, Kamis (10/5).
Awalnya, sambung Fadli, publik diberitahu bahwa pangkal kasus ini adalah ketidakpuasan perlakuan kepada napi khususnya napi teroris. Kemudian isunya berkembang menjadi pemberontakan dari dalam.
"Apapun, korban nyawa ini besar. Ini tidak bisa simpang siur dan harus ada kejelasan. Mustahil tak ada kesalahan," tukasnya.
Secara umum negeri ini memerlukan evaluasi proses penyelenggaraan hukum secara menyeluruh. Terutama, Rutan dan Pemasyarakatan.
"Terlalu banyak masalah. Dan terlalu diabaikan. Setelah kejadian kita baru sadar dan menyesal," tukasnya. [rmol]