Demikian pendapat politikus PDI Perjuangan, Ruhut Poltak Sitompul, saat dihubungi telusur.co.id, Minggu (13/5/18), ketika dikonfirmasi soal kicauannya di akun twitter miliknya.
“Tahun politik apapun bisa. Mau menggoyang seolah-olah pemerintah bagaimana,” kata Ruhut.
Namun dirinya menegaskan, pemerintah tidak akan takut, dan tidak akan memberikan ruang sedikitpun untuk mereka yang mau menebarkan ketakutan pada masyarakat Indonesia.
“Kita tidak pernah takut, tidak akan beri ruang sedikit pun. Kita serahkan kepada aparat penegak hukum, Polri, BIN, Pangab, dan aparat yang berkaitan dengan keamanan,” kata bekas Anggota Komisi III DPR RI itu.
Ditegaskan Ruhut, para pelaku aksi teror sebenarnya tahu kalau pemerintahan Presiden Jokowi serius dalam menjaga keamanan. Namun, kata dia, dilancarkannya aksi-aksi teror ini biar terkesan pemerintah tidak serius menjaga keamanan.
“Mereka sebenarnya tahu pemerintah serius, tapi ingin menciptakan kesan seolah pemerintah tidak serius,” kata bekas Jubir Partai Demokrat itu.
Dirinya kemudian mendorong agar DPR segera mengesahkan Undang-undang tentang terorisme. Hal itu, agar aksi teror bisa dicegah. Sebab, dengan adanya UU itu, maka siapa saja yang dicurigai bisa langsung ditangkap.
Aparat penegak hukum, kata dia, sebenarnya sudah mengetahui siapa-siapa orang yang melakukan teror ini. Namun, tidak bisa dijangkau oleh hukum karena UU-nya belum ada.
“Segeralah DPR selesaikan RUU terorisme. Inikan sekarang jadi kayak pemadam kebakaran. Kalau UU-nya sudah selesai, kan nantinya bisa pencegahan, bukan seperti pemadam kebakaran lagi,” kata Ruhut.
Sementara dalam akun twitternya, Ruhut menuliskan bahwa aksi teror bom di Surabaya yang terjadi Minggu pagi itu, memperlihatkan para pendukung pelaku teror takut Jokowi dua periode.
“Walau teror BOM yg kalian lakukan Sangat Biadab di Beberapa Gereja di Surabaya, “Mengakibatkan Korban Orang tidak Berdosa Anak Kecilpun menjadi Korban, Ingat Kami Rakyat Indonesia Tidak pernah Takut” Para Pendukung Pelaku Teror terlihat Semakin Takut Pak JOKOWI 2 Priode MERDEKA,” tulis Ruhut. (telusur)